
Dalam bukunya, Parry mengupas bagaimana kelompok neocon dan sekutu-sekutunya yang duduk dalam pemerintahan Presiden Ronald Reagan mengakui bahwa media massa dan rekayasa-rekayasa yang mereka ciptakan menjadi kebohongan-kebohongan kecil dari negara AS. Dengan mengacu pada dokumen-dokumen rahasia tentang skandal Iran-Contra, Parry menulis bahwa kalangan neocon pada masa itu menggunakan konsep "Manajemen Persepsi", sebuah konsep memanipulasi rakyat AS dengan menghembuskan wacana ancaman luar negeri dengan cara yang berlebihan. (
Dalam bukunya, Parry membeberkan sebuah memo yang ditulis oleh arsitek yang membuat strategi untuk menghadapi kelompok Sandinista di Nicaragua, yaitu dengan "melekatkan" topi hitam untuk kelompok Sandinista dan topi putih untuk kelompok yang kontra.
Parry juga menuliskan bagaimana peranan korps media massa dalam membantu kelompok neocon sehingga sukses menjalankan propagandanya di masa itu. Kelompok neocon kembali berjaya di masa pemerintahan Presiden George W. Bush dalam menjalankan teori "Manajemen Persepsi"nya, di mana Bush berhasil "menipu" rakyatnya dengan wacana terorisme untuk melakukan invasi ke Irak. (ln/mol/eramuslim).

0 komentar:
Posting Komentar